Sumbangan / Donate

Donate (Libery Reserve)


U5041526

Kamis, 09 September 2010

Pang Tong

Nama Lengkap: Pang Shiyuan
Lahir: A.D. 178
Meninggal: A.D. 213

Pang Tong dikenal sebagai salah satu lawan yang seimbang bagi Zhuge Liang. Sima Hui memberitahu Liu Bei bahwa dia dapat menguasai dunia apabila mendapatkan salah satu diantara mereka.

Pada awal pertempuran di Chibi, Cao Cao menyetujui usul Pang Tong untuk menggabungkan kapal-kapal yang ada dengan rantai. Dengan penggabungan tersebut maka kapal-kapal menjadi lebih stabil terhadap gelombang air dan mengurangi jumlah tentara yang mabuk karena gelombang Sungai Yangtze. Meskipun diperingatkan oleh Cheng Yu bahwa hal itu sangat berbahaya dan rentan terhadap serangan api, Cao Cao membantah hal itu dan mengatakan serangan dengan api tidak mungkin karena arah angin yang tidak mendukung.

Tetapi Cao Cao salah dan tertipu oleh rencana Pang Tong sehingga membawa kehancuran besar pada saat arah angin berubah tiba-tiba. Pada hari dimana terjadi kehancuran besar-besaran terhadap tentara Cao Cao, Pang Tong entah berada dimana.

Zhuge Liang memberikan surat rekomendasi kepada Pang Tong dan membujuk agar Pang Tong bersedia mengabdi kepada Liu Bei. Awalnya Pang Tong berkeinginan mengabdi kepada Sun Quan, bahkan telah mendapat rekomendasi dari Lu Su. Tetapi Sun Quan menolak karena wajah Pang Tong yang buruk sehingga dia menemui Liu Bei. Dengan tidak memberi tahu tentang adanya surat rekomendasi dari Zhuge Liang dan Lu Su, Pang Tong mendapatkan tugas sebagai pejabat pemerintah pada sebuah daerah kecil. Zhang Fei marah ketika mengetahui bahwa Pang Tong hanya mendapat posisi kecil.

Dengan tidak menuruti amarah hati dan bertindak keras, Zhang Fei memberikan Pang Tong kesempatan untuk membuktikan diri. Pang Tong mencapai keberhasilan dengan menyelesaikan banyak kasus dalam waktu yang sangat singkat. Zhang Fei terkesan akan hal tersebut dan membawa Pang Tong menemui Liu Bei. Liu Bei mengangkatnya sebagai Wakil Jenderal setelah melihat rekomendasi dari Zhuge Liang dan Lu Su. Ketika ditanya oleh Liu Bei kenapa Pang Tong tidak memperlihatkan surat rekomendasi tersebut dari awal, Pang Tong menjawab bahwa dirinya tidak ingin tergantung pada koneksi yang dimiliki untuk mencapai kedudukan tinggi.

Saat Liu Zhang meminta bantuan Liu Bei menyelamatkan Xichuan dari serangan Zhang Lu. Pang Tong memaksa Liu Bei untuk memanfaatkan kesempatan ini masuk ke Xichuan dan mengambil alih kekuasaan. Tetapi usul tersebut ditolak oleh Liu Bei. Liu Bei menghargai Liu Zhang sebagai saudara jauh. Sayangnya Liu Zhang yang tidak tahu diri tidak merasakan hal yang sama. Ketika Liu Bei meminta perbekalan dan bala tentara, yang didapat hanya perbekalan tidak berguna dan tentara tua serta lemah.

Marah karena perlakuan dari Liu Zhang yang tidak tahu diri sedangkan dilain pihak Liu Bei berusaha sekuat tenaga mempertahankan daerah Liu Zhang dari serangan Zhang Lu, Liu Bei mengumumkan perang terhadap Liu Zhang. Pang Tong memberikan Liu Bei tiga buah pilihan, yaitu:

1. Melupakan keinginan untuk menguasai Xichuan dan kembali ke Jingzhou.
2. Menuju Chengdu dan melakukan penyerangan yang sangat berbahaya dengan jumlah tentara yang terbatas.
3. Menguasai Terusan Fu untuk mengamankan jalan pulang ke Jingzhou dan pada saat yang sama menyediakan jalur aman bagi datangnya bala bantuan dari Jingzhou.

Liu Bei memilih pilihan yang ketiga dan berhasil menguasai Terusan Fu dengan mudah. Penguasaan Terusan Fu membuka jalan bagi penguasaan Luocheng. Terdapat dua jalur yang dapat dilalui untuk menuju Luocheng. Pang Tong mengambil jalan sempit yang menuju ke gerbang bagian barat. Sebelum memulai perjalanan, Liu Bei memberikan kuda putihnya untuk Pang Tong. Pang Tong sangat terharu dengan perlakuan baik dari Liu Bei, namun tidak menyadari bahwa mengendarai kuda putih Liu Bei akan membawa malapetaka.

Zhang Ren sudah bersiap sedia dengan sekitar 3.000 tentara untuk melakukan serangan tiba-tiba pada jalur sempit. Tentara Wei Yan diabaikan dan serangan tiba-tiba akan dilancarkan atas tentara Liu Bei, yang sebenarnya Pang Tong. Zhang Ren menyangka yang mengendarai kuda putih adalah Liu Bei dan memerintahkan anak buahnya melepaskan hujan panah kepada penunggang kuda putih tersebut. Dengan panah yang datang seperti hujan, Pang Tong tidak dapat melarikan diri dan tumbang. Sebelum Pang Tong menghembuskan nafas terakhirnya, dia menyerahkan peta Xichuan kepada salah seorang anak buahnya dan memerintahkan untuk disampaikan kepada Liu Bei.

Kematian Pang Tong membawa kesedihan yang mendalam bagi Liu Bei dan menjadi salah satu sebab bagi Zhuge Liang memimpin tentara keluar dari Jingzhou untuk menyelamatkan pasukan Liu Bei yang terpukul.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar